Soalsosiologi kls X BAB I sosiiologi sebagai ilmu tentang masyrakata Contoh Soal Sosiologi- 1.Sosiologi lahir dari lontaran kekhawatiran seorang ahli filsafat Perancis yang bernama Herbert Spencer Auguste Comte Thomas Hobbes Lester Frank Ward Max Weber 2.Sosiologi didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif, dan menggunakan akal seha menunjukkan bahwa sosiologi bersifat empiris teoritis
Adjarian, Pengendalian sosial dalam sosiologi dilakukan untuk mewujudkan keteraturan dan ketertiban sosial.. Adanya nilai dan norma yang disosialisasikan kepada anggota masyarakat bertujuan agar memudahkan masyarakat dalam bersosialisasi dalam kehidupan.. Nah, agar sosialisasi tersebut bisa berjalan lancar, diperlukan sebuah cara untuk mencegah terjadinya penyimpangan, yang
Soaltentang penyimpangan sosial beserta jawabannya. 40 Contoh Soal UAS IPS Kelas 8 SMPMTs Semester Ganjil Terbaru - Halo adik adik yang baik pada kesempatan kali ini kakak ingin berbagi beberapa contoh soal latihan Ujian Akhir Semester untuk kelas 8 SMPMTs soal ini hanya terdapat soal pilihan ganda saja yang dibahasa pada semester ganjil
1 Penyimpangan primer, yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima secara sosial. Cirinya, sifatnya sementara, tidak berulang, dan dapat ditolerir masyarakat. 2) Penyimpangan sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang tidak dapat ditolerir masyarakat.
SoalPilihan Ganda Bab Penyimpangan Sosial 1. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sementara ini menjadi pusat perhatian masyarakat untuk segera dibasmi. Dilihat dari kadar penyimpangan dan pelakunya, termasuk bentuk penyimpangan . a. sekunder-kelompok b. individual-kelompok c. primer-individu d. primer-kelompok 2.
Bentukpenyimpangan ini mengarah pada tindak kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian. Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi hukum atau pidana. b . Bentuk Penyimpangan Sosial Berdasarkan Pelaku Penyimpangan 1 ) Penyimpangan individu (individual deviation)
. Di materi Sosiologi Kelas 10 ini, kita akan membahas jenis penyimpangan sosial. Hal ini berkaitan dengan penyimpangan individual dan penyimpangan kolektif. Yuk, kita bahas! Halo, masyarakat Zenius! Coba sekarang gue tanya, apakah kalian pernah ngupil di depan temen, terus dia protes, “Eh, jorok amat, sih!” Selain itu, kalau kentut di hadapan teman-teman kalian, tentunya bakal diprotes juga, “Gak sopan! Bau!” Nah, kalau di Sosiologi, semua protes itu terjadi karena tindakan-tindakan tersebut dianggap sebagai penyimpangan sosial. “Yaelah, gue kan cuma kentut dan ngupil, ngapa malah jadi penyimpangan!” Kentut dan ngupil itu bisa jadi penyimpangan sosial, kalau dilakukan di hadapan orang lain. Kenapa? Coba kita balik ke konsep dasar tentang penyimpangan dan konsep-konsep yang berkaitan dengan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial adalah perilaku atau tindakan yang tidak sesuai atau melanggar nilai dan lebih paham, elo harus tahu konsep-konsep apa saja yang berkaitan dengan penyimpangan sosial karena sosiologi merupakan keterkaitan antarkonsep. Misalnya, pembahasan mengenai penyimpangan sosial erat kaitannya dengan sosialisasi, nilai dan norma, kontrol atau pengendalian sosial, dan konformitas dan non-konformitas. Kalian masih ingat dengan materi-materi yang gue sebut di atas nggak? Kita review sedikit materi-materi tersebut supaya ngebantu elo nemu koneksinya, ya. Nilai bisa dianggap sebagai sesuatu yang “berharga”, hal yang baik, atau ukuran baik-buruk di masyarakat. Sedangkan norma adalah seperangkat aturan yang dibuat berdasarkan suatu nilai. Ada proses sosialisasi agar kita mempelajari dan tahu tentang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Proses sosialisasi tersebut bertujuan agar kita bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Kemudian, kalau kita sudah bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, artinya kita sudah konform. Kalau tindakan kita tidak sesuai dengan norma, itu artinya kita non-konform atau menyimpang. Salah satu faktor penyebab penyimpangan sosial adalah akibat dari proses sosialisasi tidak sempurna. Nah, penyimpangan sosial, disebut juga non-konformitas, akan dibahas lebih dalam pada artikel ini. Selanjutnya, sesuatu yang menyimpang pasti ada konsekuensi atau sanksi tergantung pada norma yang berlaku. Pemberian sanksi merupakan upaya pengendalian sosial atau kontrol sosial agar kita menjadi konform dan kembali taat dengan norma yang berlaku. Kembali lagi dengan contoh perilaku menyimpang di awal, dua tindakan yang aduhai tersebut–kentut dan ngupil–adalah bentuk pelanggaran norma kesopanan. Mungkin aja, ada masyarakat di negara selain Indonesia yang tidak menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap norma kesopanan. Ilustrasi penyimpangan sosial Arsip Zenius. Kalau ngupil dan kentut di hadapan orang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap nilai dan norma, itu berarti tindakan tersebut bukanlah suatu bentuk penyimpangan sosial. Nah, setelah elo tahu kalau melakukan penyimpangan sosial di Indonesia itu sesimpel dengan ngupil dan kentut di hadapan orang lain, apa aja sebenernya jenis-jenis dari penyimpangan sosial? Baca Juga Pengertian dan Jenis Kriminalitas – Materi Sosiologi Kelas 10 Jenis Penyimpangan SosialBeda Kriminalitas dan PenyimpanganFaktor-faktor Penyebab Penyimpangan SosialPengendalian Sosial atau Kontrol SosialContoh Soal Jenis Penyimpangan Sosial Oke, jenis-jenis penyimpangan sosial ini bakal gue bagi berdasarkan tiga hal, yaitu Menurut Lemert berdasarkan tingkat keparahanBerdasarkan PelakuBerdasarkan Sifatnya Kita mulai dari yang pertama, ya! Lemert adalah seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang terkenal dengan Teori Labeling. Sekilas tentang Teori Labeling, Lemert berpendapat label atau julukan negatif yang disematkan pada seseorang dapat membuat perilakunya menyimpang. Jadi, seseorang menyimpang atau semakin menyimpang dari primer ke sekunder karena label yang disematkan padanya. Menurut Lemert, penyimpangan sosial itu bisa dibagi menjadi dua, yaitu penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder. Pembagian versi Lemert ini adalah penyimpangan sosial berdasarkan tingkat keparahannya. Kalau penyimpangan primer, umumnya adalah penyimpangan yang masih bisa dimaklumi atau ditoleransi oleh masyarakat. Selain itu, jenis penyimpangan ini adalah penyimpangan sosial yang tidak dilakukan berulang oleh pelaku. Intinya, nggak parah-parah amat, gitu. Contohnya, ya tadi itu, ngupil dan kentut di sekitar orang lain. Selama masih bisa dimaklumi oleh masyarakat, itu namanya penyimpangan primer. Selain itu, contoh penyimpangan primer yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, adalah menyontek ketika ujian sedang dilaksanakan. Ilustrasi penyimpangan primer Arsip Zenius. Kalau penyimpangan sekunder, itu adalah penyimpangan yang sama sekali tidak bisa diterima oleh masyarakat. Pokoknya, udah parah banget, gitu. Umumnya penyimpangan ini mengarah pada tindakan kriminal, yaitu perampokan, pelecehan seksual, korupsi, dan lain-lain. Ilustrasi penyimpangan sekunder Arsip Zenius. Selain tingkat keparahannya, jenis penyimpangan sosial juga bisa dilihat berdasarkan pelakunya. Berdasarkan Pelaku Penyimpangan ini bisa dipahami juga dengan jenis penyimpangan berdasarkan jumlah pelakunya. Berdasarkan pelakunya, penyimpangan dibagi menjadi dua, yaitu penyimpangan individu dan penyimpangan kolektif kelompok. Kalau penyimpangan individu, jelas dilakukan oleh satu orang aja. Contoh penyimpangan individu bisa ditemukan seperti pada saat ujian, lalu ada salah satu siswa yang menyontek hasil pekerjaan siswa lainnya. Nah, kalau jumlah pelaku penyimpangannya sudah berkelompok, itu namanya penyimpangan kolektif atau penyimpangan kelompok. Intinya, penyimpangan ini dilakukan bersama-sama. Contoh penyimpangan kelompok dapat juga ditemukan pada kondisi yang mirip dengan contoh sebelumnya, yakni menyontek apabila menyontek dilakukan secara koletif dan melibatkan banyak murid. Selanjutnya, ada jenis penyimpangan sosial yang menurut gue cukup menarik, yaitu jenis penyimpangan berdasarkan sifatnya. Baca Juga Materi Sosiologi Kelas 10 Sosialisasi Berdasarkan Sifatnya Kalau berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial bisa dikelompokkan menjadi penyimpangan positif dan penyimpangan negatif. Nah, penyimpangan positif adalah tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai dan norma, tetapi ada proses kreatif dan inovasi di situ. Contoh penyimpangan positif bisa kita lihat dari contoh kasus berikut. Nilai dan norma di Indonesia yang umumnya memegang sistem patriarki, membuat seorang istri yang ingin berkarier dalam ranah publik akan dianggap melanggar nilai dan norma, yang melihatnya terbatas pada ranah privat saja, yaitu rumah tangganya. Nah, ketika perempuan tersebut memilih untuk berkarier dalam ranah publik, dia akan dianggap menyimpang, tetapi penyimpangan ini sifatnya positif. Penyimpangan jenis ini lebih dapat diterima oleh masyarakat karena adanya dampak positif yang dihasilkan, meski tidak sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat. Sedangkan penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang secara terang-terangan melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang hidup dalam masyarakat dan dapat dikenakan sanksi. Contoh penyimpangan negatif seperti berbohong, mencuri, hingga korupsi. Contoh lainnya adalah membolos. Perilaku membolos sekolah merupakan bentuk penyimpangan negatif karena memberi dampak buruk atau negatif bagi individunya seperti penurunan nilai. Perilaku membolos juga dapat dikatakan sebagai penyimpangan primer karena masih dapat ditoleransi. Siswa yang membolos masih diperbolehkan untuk bersekolah dan tidak dikeluarkan dari sekolah. Beda Kriminalitas dan Penyimpangan Apakah penyimpangan itu sama dengan kriminalitas? Gue ambil contoh perampokan deh, kenapa perampokan itu disebutnya kriminalitas, bukan penyimpangan? Padahal perampokan juga melanggar norma. Perampokan disebut kriminalitas karena perilaku tersebut telah diatur dalam undang-undang atau norma hukum. Jadi, penyimpangan berbeda dengan kriminalitas. Sesuatu dikatakan kriminalitas apabila perilaku tersebut melanggar hukum. Namun, tidak semua pelanggaran hukum juga disebut kriminalitas, beberapa hanya disebut sebagai pelanggaran hukum saja, misal tidak membawa SIM saat berkendara. Nah, kalau elo ketemu soal seperti ini “Perilaku menyimpang akan menjadi kejahatan jika …,” elo pasti sudah tau dong jawabannya. Baca Juga Mengenal Tokoh Sosiologi dan Teorinya – Sosiologi Kelas 10 Faktor-faktor Penyebab Penyimpangan Sosial Kenapa seseorang atau kelompok melakukan penyimpangan? Ada beberapa faktor penyebab penyimpangan sosial, di antaranya adalah sosialisasi tidak sempurna, differential association, subbudaya menyimpang, dan Teori Adaptasi. Ayo, kita bahas satu-satu! Sosialisasi Tidak Sempurna Coba elo ingat lagi, apa itu sosialisasi? Singkatnya, sosialisasi adalah proses “menjadi manusia” agar diterima di masyarakat. Apa saja yang dipelajari dalam proses sosialisasi? Kita belajar nilai, norma, peran, status, dan sebagainya. Nah, siapa yang mengajarkan itu? Ya, agen sosialisasi. Dikatakan sosialisasi tidak sempurna serta dapat menjadi penyimpangan ketika nilai, norma, peran, status, dan sebagainya tidak sepenuhnya diajarkan oleh agen sosialisasi. Contohnya, orang tua sebagai agen sosialisasi tidak mengajarkan anaknya untuk makan dengan tangan kanan, si anak akan tumbuh dan menganggap bahwa makan dengan makan tangan kiri adalah suatu hal yang biasa. Lalu, ketika si anak terjun ke masyarakat, ia dianggap menyimpang. Kenapa seperti itu? Karena anak tidak diajarkan dengan baik oleh agen sosialisasinya atau orang tuanya. Differential Association Untuk membahas faktor yang satu ini, coba elo ingat lagi tentang agen sosialisasi. Gue ambil contoh agen-agen seperti berikut keluarga, teman sekitar rumah, dan teman di sekolah. Selama hidup, mungkin elo nggak cuma bersosialisasi dengan keluarga saja, tetapi juga dengan teman sekitar rumah dan di sekolah. Misalnya di keluarga elo, elo diajarkan bahwa mencuri itu hal terlarang. Lalu, elo bertemu dengan teman sekolah yang menurut mereka mencuri itu boleh asal sedikit. Kemudian, elo ketemu lagi nih dengan teman di sekitar rumah yang memiliki nilai kalau boleh-boleh saja mencuri. Nah, secara terus-menerus, elo berinteraksi dengan teman-teman elo baik di sekitar rumah maupun di sekolah. Lama-kelamaan nilai yang ditanamkan oleh orang tua elo goyah dan nilai elo berubah. Sekarang, elo jadi ikut-ikutan menyimpang seperti temen-temen elo. Elo harus inget kalau agen sosialisasi memberikan pengaruh terhadap nilai dan norma. Ada hal yang ditanamkan dalam interaksi-interaksi tersebut. Penyimpangan dipelajari dari proses interaksi yang terus-menerus. Subbudaya Menyimpang Subbudaya adalah kelompok yang nilai, norma, dan perilakunya berbeda dari masyarakat umum, misalnya komunitas pengoleksi perangko, komunitas cosplay, dan komunitas pencopet. Dari tiga contoh di atas, manakah yang merupakan subbudaya menyimpang? Yap, benar banget, komunitas pencopet. Kenapa demikian? Karena komunitas pencopet merupakan kelompok yang mewajarkan perilaku menyimpang atau bahkan kriminalitas. Kelompok tersebut menentang nilai dan norma yang berlaku. Nah, jika kita sering berinteraksi dengan kelompok tersebut, bisa jadi kita akan mengikuti nilai kelompok tersebut differential association. Lalu, bagaimana dengan kedua contoh lainnya? Komunitas pengoleksi perangko dan komunitas cosplay memang memiliki perbedaan nilai, norma, dan perilaku, tetapi tidak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku. Mengoleksi perangko memang tidak biasa, karena biasanya perangko digunakan jika mengirim surat dan menggunakan cosplay juga tidak umum. Keduanya berbeda, tetapi keduanya tidak menentang nilai dan norma yang berlaku. Teori Adaptasi Menurut Robert K. Merton Munculnya keadaan menyimpang bisa jadi merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. Untuk mengetahui hal tersebut, elo harus mengetahui tentang Strain Theory yang dicetuskan Robert K. Merton. Intinya, dalam teori tersebut melihat dua poin penting, yaitu goal tujuan dan means cara. Merton membagi cara-cara adaptasi untuk mencari kesesuaian antara tujuan dan cara ke dalam lima tipologi. Yuk, kita bahas satu per satu! Pertama, conformity, sebenarnya tidak dapat dipandang sebagai suatu penyimpangan karena baik tujuan dan cara, keduanya dapat diterima dalam masyarakat. Misalnya, elo mau nilai ujian yang bagus tujuan, elo harus belajar dengan baik cara. Kedua, innovation, ketika tujuan elo umum atau bisa diterima, tetapi cara elo nggak bisa diterima. Misalnya, elo mau nilai ujian yang bagus tujuan, tetapi elo mendapatkannya dari menyontek pekerjaan teman elo cara. Ketiga, ritualism, cara yang elo lakukan sesuai dengan nilai dan norma, tetapi tujuan elo tidak lagi sama. Misalnya, elo sudah nggak peduli dengan nilai dan sekolah, elo sekolah cuma untuk mengisi waktu luang tujuan, tetapi elo tidak menyontek dan membolos cara. Keempat, retreatism, elo sudah memiliki tujuan dan cara yang tidak lagi sama atau tidak sesuai dengan nilai dan norma. Misalnya, elo sudah nggak peduli dengan nilai dan sekolah, elo sekolah cuma untuk mengisi waktu luang tujuan. Secara bersamaan, elo juga menyontek dan membolos cara. Kelima, rebellion, elo menolak dan merumuskan kembali tujuan serta cara yang sudah umum. Hal ini tidak selalu buruk. Misalnya, Revolusi Prancis, Reformasi 1998, dan sebagainya. Pengendalian Sosial atau Kontrol Sosial Bentuk pengendalian sosial yang efektif dan tepat mempertimbangkan berbagai hal seperti berikut. Seberapa berat penyimpangan melanggar norma yang membahayakan perilaku yang besar dampak terhadap keteraturan di masyarakat. Bentuk-bentuk pengendalian yang ditempuh pun beragam. Berdasarkan sifat, ada bentuk pengendalian penyimpangan sosial preventif dan represif. Preventif adalah pengendalian dengan cara mencegah sebelum penyimpangan terjadi, contohnya sosialisasi, penyuluhan, dan imbauan. Berbeda dengan preventif, represif adalah pengendalian dengan cara menanggulangi setelah penyimpangan terjadi, contohnya hukuman dan sanksi. Ada juga nih pengendalian sosial persuasif dan pengendalian sosial koersif. Pengendalian sosial persuasif adalah pengendalian yang bersifat mengarahkan tanpa paksaan. Sedangkan pengendalian sosial koersif menggunakan paksaan bahkan kekerasan fisik. Berdasarkan cara, terdapat pengendalian sosial formal dan informal. Formal yang dimaksud dalam konteks kehidupan bernegara mengacu pada legal formal seperti undang-undang. Hukum Adat dapat juga dikatakan sebagai formal apabila diadopsi dalam undang-undang. Pengendalian sosial formal dilakukan oleh pihak berwenang seperti polisi dan pengadilan. Sedangkan pengendalian sosial informal dapat dilakukan oleh siapa saja dengan cara seperti gosip, cemooh, dan pengucilan. Istilah kekiniannya, cancel culture. Oke, setelah selesai membahas materi dan teori penyimpangan sosial, berikut ini contoh soal yang bisa elo kerjain. Contoh Soal Jenis Penyimpangan Sosial Contoh dari penyimpangan sekunder yang tepat adalah …. a. Membolos bersama teman b. Menyontek saat ujian c. Keliru memakai seragam sekolah d. Mengamen di jalanan e. Mencuri barang berharga Pembahasan Penyimpangan sekunder merupakan penyimpangan yang tidak dapat dimaafkan atau ditoleransi. Mencuri barang berharga merupakan perilaku penyimpangan sekunder karena hukum formal pun melarang tindakan mencuri. Artinya, perbuatan tersebut tidak dapat ditoleransi. Kuncinya, penyimpangan sekunder, jika dilakukan, akan membuat pelakunya menerima hukuman dan tidak bisa ditoleransi. Jadi, jawaban yang benar adalah E. *** Semoga pembahasan tentang jenis penyimpangan sosial ini membuat elo semakin bertambah wawasannya tentang Sosiologi. Oh, ya, di Zenius ada berbagai mata pelajaran selain Sosiologi yang bisa elo akses, yaitu Ekonomi, Matematika, Fisika, Biologi, dan masih banyak lagi. Silakan diakses melalui website Zenius atau lewat aplikasinya. Selamat belajar! Originally published January 25, 2022Updated by Muhamad Iqbal Ramadhan Kampus Merdeka Intern
Soal Pilihan Ganda Materi Penyimpangan Sosial 1. Melakukan penyimpangan setelah mempelajari dari pelaku menyimpang merupakan bentuk penyimpangan yang terjadi karena .... a. Interaksi ritualisme b. Situasi dan kondisi c. Faktor konformitas d. Hubungan diferensiasiJawaban a. Interaksi ritualisme 2. Di sekolah siswa diajarkan untuk sopan santun dan disiplin, sementara di rumah orang tua tidak memerhatikan masalah sopan santun maupun kedisiplinan. Kondisi ini menunjukkan bentuk .... a. Sosialisasi nilai menyimpang sub kebudayaan b. Proses sosialisasi tidak sempurna c. Proses pembelajaran yang salah arah d. Suasana keluarga yang tidak mendukungJawaban b. Proses sosialisasi tidak sempurna 3. Perilaku menyimpang dapat terjadi karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini merupakan bentuk penyimpangan sosial yang disebabkan oleh .... a. Rendahnya kesadaran diri b. Sosialisasi sub kebudayaan menyimpang c. Sosialisasi tidak sempurna d. Pergaulan yang salahJawaban c. Sosialisasi tidak sempurna 4. Di lingkungan masyarakat yang sebagian besar warganya suka berjudi, maka perjudian dianggap bukan merupakan bentuk penyinrpangan. Hal ini merupakan contoh pola kehidupan ... a. Dominan b. Minoritas c. Tidak sempurna d. Subkebudayaan menyimpangJawaban d. Subkebudayaan menyimpang 5. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat sekitarnya yang ditandai dengan .... a. Ketidakpuasan pelaku untuk bergaul kembali b. Adanya upaya pengasingan dari masyarakat sekitarnya c. Tidak ada halangan untuk kembali menjadi anggota masyarakatnya d. Keinginan masyarakat untuk melenyapkannyaJawaban c. Tidak ada halangan untuk kembali menjadi anggota masyarakatnya 6. Sikap seenaknya dan berbincang-bincang dengan temannya merupakan contoh dan cara adaptasi .... a. Retualisme b. Inovasi c. Konformitas d. Pengasingan diriJawaban c. Konformitas 7. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, disiplin, moral, dan spiritual sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing, adalah upaya pencegahan penyimpangan sosial yang dapat dilakukan di lingkungan ..... a. Teman bergaul b. Masyarakat c. Sekolah d. Keluarga Jawabanc. Sekolah 8. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah, termasuk dalam upaya pencegahan penyimpangan sosial yang dapat dilakukan di lingkungan ... a. Teman bergaul b. Masyarakat c. Sekolah d. KeluargaJawaban d. Keluarga 9. Pada hakikatnya penyimpangan sosial termasuk perilaku yang tidak sesuai dengan …. a. Undang-undang b. Norma dan nilai masyarakat c. Hukum positif d. Peraturan pemerintah Jawabanb. Norma dan nilai masyarakat 10. Contoh penyimpangan sosial dalam bentuk gaya hidup adalah …. a. Emansipasi b. Pencurian c. Arogansi d. PengeroyokanJawaban c. Arogansi 11. Contoh penyimpangan sosial oleh kelompok adalah …. a. Emansipasi b. Pencurian c. Arogansi d. Pengeroyokan Jawaband. Pengeroyokan 12. Penyimpangan sosial umumnya tidak akan menimbulkan …. a. Rasa malu c. Aib b. Stigma d. KetenanganJawaban d. Ketenangan 13. Mengasingkan diri merupakan tindakan yang menyimpang, karena …. a. Bersikap agresif b. Menyebabkan kemarahan orang lain c. Menimbulkan sikap apatis d. Menimbulkan pertentanganJawaban c. Menimbulkan sikap apatis 14. Ciri penyimpangan primer dalam kaitannya dengan warga masyarakat di sekitar adalah …. a. Masyarakat menolak pelakunya b. Pelaku tidak mampu bergaul dengan masyarakat c. Tidak ada halangan untuk kembali menjadi masyarakat d. Warga mengusir pelaku dari lingkungannyaJawaban c. Tidak ada halangan untuk kembali menjadi masyarakat
Setiap manusia mengalami fase-fase tertentu dalam hidupnya, seperti pada masa bayi, fase anak-anak, fase remaja, fase dewasa, dan fase lanjut usia. Namun, yang sering mengalami pencarian makna hidup berada pada fase remaja. Pada suatu periode dalam masa perkembangan yang merupakan fokus yang menarik untuk dikaji adalah remaja. Sebab pada masa ini, individu remaja mengalami masa penyesuaian diri dengan lingkungan yang ada disekitarnya, khususnya dengan tatanan norma, nilai, adat, dan etika yang berlaku di masyarakat. Masa remaja merupakan masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa remaja termasuk juga masa yang indah dan terkadang kita mendengar slogan " Indahnya Masa Remaja " , tapi jangan lupa masa ini juga merupakan masa yang menentukan, di mana anak banyak mengalami perubahan fisik dan psikis. Pada masa perkembangan ini, remaja mulai menuntut untuk diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri, suka mencetuskan perasaannya, jika dianggap perlu remaja tersebut memberontak karena dia merasa bahwa dirinya bukan anak-anak lagi, dan mengapa belum diakui kedewasaannya hingga mengakibatkan kegelisahan di dalam dirinya, kurang tenang dengan keadaan lingkungan. Biasanya remaja memiliki yang dikaguminya, namun sikapnya tidak selalu negatif. Remaja juga sangat tertarik kepada kelompok sebaya, mencari perhatian di dalam lingkungannya, emosi yang meluap-luap, serta pertumbuhan fisik mengalami perubahan yang pesat. Di sisi lain, kehidupan remaja sangat kompleks dengan berbagai kreatifitas dan keinginan untuk mencoba segala yang ada di sekitarnya, baik dalam bidang pergaulan maupun intelektual. Olehnya itu dibutuhkan suatu wadah agar bakat, minat serta keinginan berprestasi dapat diwujudkan. Pendidikan yang merupakan usaha sadar dan dilakukan oleh orang dewasa pendidik dengan berencana, terprogram dan terkendali untuk menyiapkan individu melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan pendidikan itulah, individu remaja mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya melalui alat atau media pendidikan hingga peserta didik remaja mampu menemukan aktivitasnya sendiri serta dapat mengalami perubahan positif dalam aspek kepribadiannya yang menyangkut tri domain yaitu, perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor. A. Fungsi-fungsi Pada Sistem Pendidikan Beberapa penelitian menunjukkan titik berat dari peranan sekolah yang mengembangkan interpersonal remaja dalam mencapai pegetahuan, keterampilan, dan pewarisan budaya. Berdasarkan penelitian itu tampak bahwa terdapat sebuah sekolah tingkat pertama di desa yang mengatur 100 sampai 2000 siswa. Coleman 1961 menemukan bahwa sekolah belum menyelesaikan atau membentuk popularitas tertentu. Sebuah contoh, hanya 31% pelajar putri dicari menjadi kelompok pelajar istimewa tapi 45% dicari mengingat sebagian jadi atlet, dan umumnya 28% laki-laki sebagai pelajar istimewa mengingat kekurangan mereka, tapi 72% kekurangannya dipanggil kembali pada biasanya. Smilarly Snyder 1972 menemukan bahwa umumnya sekolah lanjutan tingkat pertama paling penting menyeleksi kriteria antara laki-laki dan perempuan untuk memberikan penghargaan dan status yang membawa kualitas individu.
10 Soal mengenai pengendalian penyimpangan sosial lengkap dengan jawabannya akan dibahas lengkap pada contoh soal pelajaran pendidikan sosiologi sebagai berikut ini. Adapun soal-soal sosiologi dibawah ini akan dibahas lengkap beserta dengan jawabannya. Dengan demikian, contoh soal yang dilengkapi dengan jawabannya ini dapat membantu bagi kalian yang kesulitan mencari kunci jawaban soal materi pelajaran sosiologi tentang pengendalian penyimpangan sosial. Semoga ini bermanfaat untuk kita semua dan dibawah ini kumpulan contoh soal lengkap dengan kunci jawabannya sebagai berikut 10 Soal + Jawaban Materi Pengendalian Penyimpangan Sosial Pelajaran Sosiologi 1. Contoh penyimpangan sosial yang dilakukan oleh kelompok adalah ..... a. Praktik korupsi b. Membawa lari anak gadis orang c. Hubungan seks di luar nikah d. Tidak sopan pada orang tua Jawab A. 2. Cara mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang yang dilakukan warga masyarakat disebut ..... a. Kontak sosial b. Sosialisasi c. Pengendalian sosial d. Tindakan sosial Jawab C. 3. Salah satu contoh tindakan positif sebagai sarana pengendalian sosial adalah ..... a. Isolasi bagi pelanggar norma b. Hadiah bagi siswa yang berprestasi baik c. Gosip dan sindiran terhadap pembohong d. Teguran bagi siswa yang membolos Jawab A. 4. Latar belakang yang mendorong individu melakukan perilaku menyimpang adalah ..... a. Mencari perhatian dan kasih sayang b. Terpengaruh oleh teman sepergaulan c. Kurang kasih sayang dan perhatian orang tua d. Proses sosialisasi yang tidak sempurna Jawab D. 5. Guru menegur siswanya yang tidak mengerjakan PR, merupakan contoh pengendalian sosial yang bersifat ..... a. Persuasif b. Represif c. Kompulsif d. Preventif Jawab A. 6. Seorang polisi lalu lintas menindak salah seorang pengendara motor karena tidak membawa surat-surat lengkap. Pengendalian sosial tersebut dilakukan dengan cara ..... a. Persuasif b. Represif c. Koersif d. Kompulsi Jawab B. 7. Pengendalian sosial yang dilakukan melalui intimidasi dapat berlangsung melalui cara berikut, kecuali ..... a. Mencemooh b. Mengancam c. Menekan d. Menakut-nakuti Jawab A. 8. Berikut contoh-contoh pengendalian sosial yang bersifat represif, kecuali ..... a. Menjatuhkan vonis penjara seumur hidup bagi pengedar narkoba b. Pemberlakuan denda berat bagi pembuang sampah sembarangan c. Menghukum siswa yang membolos sekolah d. Pendidikan moral sejak dini dalam keluarga Jawab D. 9. Berikut merupakan tujuan pengendalian sosial, kecuali ..... a. Mengajak masyarakat agar mematuhi kaidah yang berlaku b. Mengekang masyarakat dalam bergaul c. Memaksa masyarakat agar mematuhi d. Mengarahkan setiap perilaku individu Jawab B. 10. Jika pengandalian sosial gagal mengarahkan perilaku masyarakat untuk mematuhi nilai dan norma sosial, maka pengendalian dapat dilakukan melalui ..... a. Kekuatan dan kekuasaan b. Teguran c. Sosialisasi d. Tekanan sosial Jawab A.
Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan contoh soal sosiologi SMA kelas 10 sepuluh dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan revisi terbaru kurikulum 2013. Semoga contoh soal yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak dan Ibu Guru dalam mencari referensi seputar contoh soal sosiologi SMA kelas 10 sepuluh dilengkapi dengan kunci jawaban dan pembahasan. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami dan mengerjakan soal-soal yang diujikan. 1. Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari .... A. pengendalian sosial B. penyimpangan sosial C. norma sosial D. sosialisasi E. konflik sosial Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari penyimpangan sosial atau sering disebut juga sebagai deviasi sosial. Penyimpangan sosial terjadi sebagai akibat dari ketidaksesuaian perilaku atau tindakan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku ini dapat mengganggu keteraturan sosial. 2. Aldo ditangkap pihak berwajib karena tertangkap basah mencuri dompet seorang lansia ketika berbelanja di minimarket. Ia mengaku terpaksa mencuri dikarena tidak ada uang untuk membeli beras. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial yang dilakukan Aldo adalah .... A. keterbatasan ekonomi B. pelampiasan rasa kecewa C. sosialisasi tidak sempurna D. pemberian julukan labelling E. keinginan seseorang untuk dipuji Jawaban A Ilustrasi pada soal menunjukkan adanya faktor individu melakukan penyimpangan sosial yaitu dikarenakan keterbatasan ekonomi. Aldo melakukan pencurian dikarenakan tidak adanya uang membeli beras untuk makan keluarganya. 3. Tias ikut membantu pekerjaan ayahnya sebagai tukang bangunan yang sedang melakukan pembangunan rumah seseorang tetangga. Tias tidak merasa malu meski harus bekerja sebagai tukang bangunan. Hal tersebut ia lakukan demi membantu perekonomian keluarganya. Ilustrasi tersebut menunjukkan adanya bentuk penyimpangan .... A. negatif B. individual C. primer D. sekunder E. positif Ilustrasi tersebut menunjukkan adanya bentuk adanya bentuk penyimpanan sosial positif. Penyimpanan positif adalah perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat, tetapi memiliki dampak positif bagi individu yang melakukan penyimpangan atau orang lain. Tias menjalankan profesi sebagai tukang bangunan yang motivasi dikerjakan oleh laki-laki. 4. Pengendalian sosial merupakan cara-cara atau mertode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar dapat berperilaku selaras dengan masyarakat. Definisi tersebut diungkapkan oleh .... A. Bruce J. Cohen B. Paul B. Horton C. George Herbert Mead D. Emile Durkheim E. Georg Simmel Definisi pengendalian sosial atau social control menurut Bruce J. Cohen adalah cara-cara atau motode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar dapat berperilaku selaras dengan masyarakat. Masyarakat dapat mengajak, mendidik, dan masyarakat dapat mengajak, mendidik, dan memaksa warga. Masyarakat dapat mengajak, mendidik, dan memaksa warga masyarakat untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. 5. Perhatikan contoh perilaku berikut! 1 Kepala sekolah memberi sosialisasi kepada siswa baru mengenai aturan sekolah. 2 Polisi akhinya menangkap bandar narkoba yang buron 3 Guru BK memberikan teguran kepada siswa yang sering berkelahi 4 Ibu memberi nasihat kepada Jenri yang sering bangun telat 5 Pencuri motor babak belur setelah dihakimi massa Contoh perilaku pengendalian sosial persuasif ditunjukkan oleh angka .... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 Pengendalian sosial persuasif merupakan pengendalian sosial yang dilakukan melalui pendekatan-pendekatan, baik secara formal maupun informal dalam bentuk sosialisasi, imbauan, dan bimbingan kepada perilaku menyimpang agar mematuhi nilai dan norma yang dalam masyarakat. Contoh perilaku nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh perilaku yang sesuai ditunjukkan oleh angka 1, 3, dan 4. 6. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! 1 Bu Siska menjadi buruh cucian untuk memberi makan anak-anaknnya 2 Seorang pemulung terpaksa mencuri uang tetangganya agar bisa membeli beras. 3 Kakek Cahyo terpaksa mengemis karena sudah tidak sanggup bekerja 4 Anita ketahuan menyontek ketika ujian bahasa Indonesia 5 Bayu terlambat masuk kelas karena menolong seseorang kakek di jalan A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 Salah satu faktor penyebab individu atau kelompok melakukan penyimpangan sosial dikarenakan keterbatasan ekonomi. Perilaku tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehingga pelaku dengan terpaksa melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. 7. Perhatikan ciri-ciri berikut! 1 Terdapat penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder 2 Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan 3 Terdapat penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak 4 Tidak dianggap sebagai perilaku penyimpang oleh masyarakat Ciri-ciri menyimpangan menurut Paul B. Horton ditujukan oleh nomor .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3 E. 2 dan 4 Ciri-ciri penyimpangan sosial menurut Paul B. Horton adalah sebagai berikut. 1 Terdapat penyimpangan relatif dan penyimpanan mutlak. 2 Muncul penyimpangan terhadap budaya nyata dan budaya ideal. 3 Dianggap sebagai perilaku penyimpangan oleh masyarakat. 4 Terdapat norma pengindaran dalam penyimpang oleh masyarakat. 5 Penyimpangan dapat diterima dan ditolak. 8. Devi merupakan siswa teladan masih saat di jenjang SMP. Namun semenjak menjadi siswa SMA, ia bergaul dengan kelompok siswa yang bermasalah. Devi sering kali bolos sekolah dan merokok di sekolah. Faktor penyebab perilaku menyimpang Devi adalah .... A. sosialisasi tidak sempurna B. sosialisasi sub kebudayaan menyimpang C. keinginan untuk dipuji D. ketidaksanggupan menyerap norma E. pelampiasan rasa kecewa Ilustrasi pada soal menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan Devi melakukan penyimpangan sosial dikarenakan ia lebih memilih kebudayaan khusus bergaul dengan siswa yang bermasalah yang nilai dan normanya bertentangan dengan aturan yang di masyarakat sekolah. Hal tersebut terjadi karena adanya proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang. 9. Satu tahun yang lalu kedua orang tua Alvin bercerai. Alvin merasa sedih dan kecewa. Sebagai pelampiasan , ia sering minum-minuman beralkohol dan mengonsumsi obat-obatan terlarang. Faktor utama penyebab perilaku menyimpang Alvin adalah .... A. proses sosialisasi tidak sempurna B. proses belajar yang menyimpang C. ketidaksanggupan menyerap norma D. sosialisasi sub kebudayaan menyimpang E. pelampiasan rasa kecewa Ilustrasi pada soal menunjukkan bahwa faktor utama penyebab perilaku menyimpang Alvin dikarenakan proses sosialisasi tidak sempurna, Hal ini disebabkan oleh orang tua Alvin tidak menjalankan fungsi afeksi dan kontrol sosial sehingga mendorongnya berperilaku menyimpang. Proses sosialisasi tidak sempurna terjadi ketika agen atau media sosialisasi tidak menjalankan proses sosialisasi secara benar maka akan mendorong terjadinya penyimpangan sosial. 10. Pernyataan yang menunjukkan pengendalian sosial koersif adalah .... A. Perdi menegur temannya yang membuang sampah sembarangan B. Pak Roni memberikan pelatihan kewirausahaan kepada siswa C. Kapolres memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba D. Guru BK menjatuhkan sanksi skorsing terhadap Aldi karena sering tidak masuk sekolah. E. Bayu mengikuti seminar pendidikan di kampus Pengendalian sosial koersif dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan, baik fisik maupun nonfisik untuk membentuk masyarakat yang tertib sosial. Tindakan koersif diperlukan agar tidak terjadi kegoncangan-kegoncangan pada ketentraman yang telah ada. Maka dari itu pilihan yang tepat adalah D. 11. Safa bekerja sebagai Sales Promotion SPG untuk produk mobil di sebuah pusat perbelanjaan. Akibat aktivitas kerja yang menuntutnya untuk berpenampilan sexy, masyarakat menganggap Safa sebagai perempuan nakal. Dikarenakan masyarakat sudah memberikan julukan sebagai perempuan nakal perilaku Safa semakin tidak memperdulikan batas nilai dan norma sosial. Faktor penyebab perilaku penyimpangan yang dilakukan Safa adalah .... A. keinginan untuk dipuji B. Labelling C. Asosiasi diferensial D. sosialisasi tidak sempurna E. sosialisasi sub kebudayaan menyimpang Jawaban B Ilustrasi pada soal menunjukkan adanya perilaku menyimpang yang terjadi akibat masyarakat memberikan julukan atau labelling. Individu yang mendapatkan julukan merasa kesulitan untuk memulihkan nama baik, sehingga terdorong untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. 12. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! 1 Melakukan pemeriksaan kembali hasil penyelidikan dari kepolisian 2 Menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan tehadap suatu kasus pelanggaran 3 Menangkap pelaku pelanggaran hukum 4 Pelindung terhadap ketertiban masyarakat Pernyataan yang benar untuk tugas dari lembaga kepolisian ditunjukkan oleh angka .... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Lembaga kepolisian merupakan salah satu jenis lembaga pengendalian sosial yang memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. 1 Pelindung terhadap ketertiban masyarakat, 2 Menangkap para pelaku pelanggar hukum, dan 3 melakukan tindak lanjut terhadap penyelesaian suatu pelanggaran hukum untuk disampaikan ke pihak kejaksaan. 13. Julian merupakan siswa sekolah menengah atas, ia memiliki sifat pemalas dan tidak suka belajar. Oleh karena itu, Julian sangat sering bolos sekolah karena menganggap bahwa sekolah bukanlah hal penting untuk dilakukan. Perilaku menyimpang Julian disebabkan oleh .... A. proses belajar yang menyimpang B. ketidaksanggupan menyerap norma C. ikatan sosial yang berlainan D. labelling E. sosialisasi sub kebudayaan penyimpang Perilaku menyimpang pada ilustrasi soal disebabkan karena ketidaksanggupan menyerap norma. Hal ini terjadi apabila individu tidak dapat menjalankan peranannya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Julian tidak menjalankan peranannya sebagai siswa SMA dengan baik, karena malas belajar ia memilih menghindari sekolah dengan cara membolos. 14. Putra dan teman-temannya sering kali melakukan aksi tawuran dengan pelajar dari sekolah lain seusai pulang sekolah. Akibatnya, putra dan teman-temannya diberikan hukuman berupa pemanggilan orang tua dan skorsing dari kepala sekolah. Ilustrasi tersebut menunjukkan adanya bentuk penyimpangan sosial .... A. primer dan kelompok B. primer dan individu C. sekunder dan individu D. sekunder dan kelompok E. Sekunder dan positif Jawaban D Bentuk penyimpangan sosial pada ilustrasi tersebut adalah penyimpangan sekunder yang dilakukan secara berkelompok. Putra dan teman-temannya melakukan aksi tawuran pelajar yang telah dilakukan secara berulang-ulang dan masyarakat sudah tidak dapat mentoleransi perilaku tersebut, sehingga harus diberikan sanksi yang tegas. 15. Berikut yang bukan fungsi dari pengendalian masyarakat adalah .... A. menciptakan sistem hukum B. memberikan imbalan kepada warga yang mentaati norma C. mengembangkan rasa malu D. mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial E. membuat masyarakat menjadi kebal hukum Pengendalian sosial mempunyai beberapa fungsi berikut. 1 Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial, 2 memberikan imbalan kepada warga yang mentaati norma, 3 mengembangkan rasa malu, 4 mengembangkan rasa takut, dan 5 menciptakan sistem hukum. 16. Hal utama individu pelajari dalam suatu proses sosialisasi adalah .... A. ideologi B. nilai dan norma C. Undang-Undang Dasar 1945 D. cara mempertahankan hidup E. cara memeroleh mata pencaharian Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami oleh individu dan kelompok untuk belajar mengenali pola perilaku, sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, agar dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima oleh masyarakat. 17. Ananta sejak kecil diajarkan kedua orang tuanya untuk selalu rendah hati dan tidak boleh putus asa. Ketika Ananta sedang merasa sedih karena tidak mendapatkan beasiswa, orang tuanya selalu menasihati dan memberikan semangat kepadanya agar terus berusaha. Bentuk sosialisasi yang dilakukan Ananta dan orang tuanya adalah .... A. tidak langsung B. sekunder C. represif D. primer E. langsung Bentuk sosialisasi primer merupakan tahap sosialisasi pertama dialami oleh individu untuk mempelajari nilai dan norma sosial yang terjadi di lingkungan keluarga. Ananta diberikan nasihat dan motivasi yang berasal dari lingkungan keluarga yakni kedua orang tuanya. 18. Badan Narkotika Nasional BNN akan mengadakan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba bagi kesehatan di sejumlah sekolah menengah di kota Samarinda. Tujuan diadakannya sosialisasi tersebut adalah .... A. menciptakan integrasi bangsa B. mewariskan nilai dan norma kepada pelajar C. mencegah terjadinya perilaku menyimpang D. membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar E. memberikan pengetahuan agar dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat Badan Narkotika Nasional BNN mengadakan sosialisasi tentang bahaya penggunan narkoba bagi kesehatan khususnya di kalangan remaja di sejumlah sekolah bertujuan untuk mencegah perilaku menyimpang. Harapannya setelah dilakukan sosialisasi, pelajar sekolah tidak akan pernah mencoba barang haram narkoba demi kesehatan dan masa depan mereka. 19. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan. Pekerjaan ini menuntun nelayan berpindah-pindah tempat agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan risiko yang dihadapi sangat tinggi. Hal itu menjadikan masyarakat nelayan memiliki karakter keras, tegas, dan terbuka. Pada ilustrasi tersebut faktor pembentuk kepribadiannya adalah .... A. faktor kelompok B. faktor biologis C. faktor kebudayaan D. faktor pengalaman E. faktor geografis Faktor geografis adalah faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat tinggal. Nelayan memiliki karakter dan sifat keras, tegas, dan terbuka dikarenakan adanya faktor geografis yang mengharuskan mereka berpindah-pindah haluan demi mendapatkan hasil yang melimpah dengan risiko yang sangat tinggi. 20. Cindy mendapatkan nilai ujian yang kurang memuaskan, oleh karena itu ia mendapatkan hukuman dari ibunya untuk membersihkan kamar mandi. Bentuk sosialisasi yang diterapkan adalah .... A. represif B. partisipatoris C. formal D. primer E. langsung Bentuk sosialisasi represif adalah proses sosialisasi yang ditandai dengan adanya penekanan berupa hukuman punishment, dengan tujuan agar perilaku tersebut tidak terulang kembali. Ilustrasi pada soal menunjukkan bahwa adanya bentuk sosialisasi represif yang ditandai dengan pemberian hukuman untuk membersihkan kamar mandi, agar Cindy dapat belajar dengan baik dan tidak mengulangi kesalahannya. 21. Berikut ini adalah faktor-faktor pembentuk kepribadian, kecuali .... A. faktor geografis B. faktor biologis C. faktor pengalaman D. faktor kebudayaan E. faktor kepentingan Faktor-faktor pembentuk kepribadian yaitu, faktor biologis, faktor prenatal, faktor geografis, faktor kebudayaan, faktor pengalaman, faktor kelompok. Adapun kepentingan bukan merupakan faktor pembentuk kepribadian, melainkan faktor pembentukan kelompok sosial. 22. Marsella merupakan mahasiswi fakultas hukum di sebuah kampus ternama. Ia tergabung dalam organisasi himpunan mahasiswa di jurusannya. Dalam melakukan tugasnya sebagai pengurus organisasi, ia mampu belajar tentang nilai-nilai disiplin, loyalitas, dan kerja keras dalam mencapai tujuan. Agen sosialisasi pembentuk karakter Marsella adalah .... A. keluarga B. kelompok bermain C. media massa D. lingkungan kerja E. lingkungan organisasi kampus Agen atau media sosialisasi pembentuk karakter Marsella adalah lingkungan organisasi kampus. Marsella bergabung dalam himpunan mahasiswa di jurusannya, di sana ia belajar tentang nilai-nilai yang dianggap baik oleh masyarakat dan bermanfaat untuk kehidupannya setelah kuliah nanti. Sosialisasi di lingkungan organisasi kampus bertujuan untuk menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak serta berorientasi mempersiapkan peran mahasiswa pada saat terjun ke masyarakat. 23. Bentuk sosialisasi represif terkadang sangat perlu dilakukan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma sosial yang ada. Pernyataan berikut yang menunjukkan bentuk sosialisasi tersebut adalah .... A. Anton bergabung dalam ekstrakurikuler dance di sekolahnya B. Pak desa memberikan penyuluhan mengenai bank sampah kepada warganya C. Polisi memberikan surat tilang kepada pengendara yang melanggar rambu lalu lintas D. Toni mengajar bahasa Inggris di sebuah panti asuhan E. Ani mengikuti program belajar untuk persiapan SBMPTN di sebuah bimbel Jawaban C Bentuk sosialisasi represif adalah proses sosialisasi yang ditandai dengan adanya penekanan berupa pemberian hukuman punishment, dengan tujuan agar perilaku tersebut tidak terulang kembali. Pernyataan pada huruf C merupakan contoh dari sosialisasi represif. karena dalam ilustrasi tersebut dijelaskan bahwa polisi memberi sanksi atau hukuman berupa surat tilang kepada pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. 24. Dian, Ayu, dan Rama bersahabat sejak dari SMA. Mereka harus berpisah dan jarang bertemu karena berkulah di tempat yang berbeda-beda. Meskipun demikian, mereka tetap meluangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi kisah kehidupan di kampus masing-masing. Media sosialiasi berdasarkan ilustrasi tersebut adalah .... A. sekolah B. keluarga C. lingkungan kerja D. peer group E. media massa Jawaban D Media atau agen sosialisasi berdasarkan ilustrasi pada soal adalah peer group. Sosialisasi dalam masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa media peer group atau kelompok bermain. Proses sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan antarteman dan hubungan sosialisasi yang terjalin dalam kelompok bermain bersifat ekualias sederajat. 25. Julia terpilih menjadi ketua ekstrakurikuler teater melalui musyawarah mufakat. Ketika menjadi pemimpin Julia dituntut agar berperilaku adil dan dapat menyelesaikan permasalahan internal kelompok secara bijak dan tegas. Oleh karena itu, Julia disegani oleh anggota kelompoknya. Media sosialisasi tersebut berfungsi sebagai .... A. ajang berkompetensi bagi para siswa dalam berorganisasi B. pembentuk kepribadian yang tanggap terhadap masalah kelompok C. sarana mencari pemimpin melalui pemilihan yang adil D. mencegah terjadinya perilaku menyimpang E. sebagai sarana menciptakan kestabilan di bidang politik Berdasarkan ilustrasi pada soal, fungsi sosialisasi melalui media lingkungan organisasi sekolah adalah untuk membentuk kepribadian individu tanggap terhadap masalah kelompok. Dibutuhkan individu yang memiliki sikap adil, bijak dan tegas untuk dapat menyelesaikan segala permasalahan yang ada dalam kelompok, agar dapat terciptanya kestabilan dan keharmonisan antaranggota kelompok.
soal sosiologi tentang penyimpangan sosial